• ARTWORK

    • PHOTOGRAPHY
    • HDR DIGITAL PAINT
    • VECTOR
    • DANCING LINES
    • EMOTIONAL SKETCH
    • WATERCOLOR EFFECT
    • VIDEO
    • LOOP COMPOSITION
  • BUSINESS

    • JAWARA KREASITAMA
    • SEMBILAN COMM
    • AUDIOVISUAL
    • 162 PRODUCTION
    • PROVOACTION
    • WASHIWASH
    • FRANCHISEE ROCKET CHICKEN
    • EVERY MOMENT
  • ABOUT

  • Blog

  • More...

    Use tab to navigate through the menu items.

    DIKY WIRYAWAN.

    • All Posts
    • KUTIPAN CINTA
    • KUTIPAN
    • PUISI CINTA
    • PUISI SOSIAL POLITIK
    • SIANG
    • DUNIA KEWIRAUSAHAAN
    • PUISI HIDUP
    • KUTIPAN HIDUP
    • LIRIK LAGU
    • MAKNA
    • PAGI
    • PUISI
    • SORE
    • KUTIPAN RELIGI
    • SERIAL FIKSI SOSIAL POLITIK
    • KUTIPAN ILMU
    • SERIAL FIKSI
    • SERIAL FIKSI CINTA
    • PUISI RELIGI
    • MALAM
    • KUTIPAN TENTANG RELIGI
    • PUISI TENTANG HIDUP
    • PUISI TENTANG RELIGI
    • KUTIPAN TENTANG KELUARGA
    • KUTIPAN TENTANG CINTA
    • KUTIPAN TENTANG HIDUP
    • KUTIPAN TENTANG ILMU
    • PUISI TENTANG CINTA
    • PUISI TENTANG KELUARGA
    • CERPEN RELIGI
    Search
    diky wiryawan
    • Jan 8, 2019
    • 1 min

    DIKUMPUL-KUMPULIN, DISALUR-SALURIN

    Tidak pernah dia terlihat sesibuk ini. Sebagai orang (yang dianggap) gila, selalu ada saja yang dilakukannya. Kali ini dia mengumpulkan teman-temannya di pinggir tanah lapang. Botol bekas, plastik krupuk dan potongan besi. Orang (gila) : “Semua sudah kumpul ya, sekarang laporan...” Botol bekas : ........ Plastik kerupuk : ....... Potongan besi : ..... Orang (gila) : “Tol, bener segitu yang kamu lihat?” Botol bekas : ...... Orang (gila) : “Kamu juga Tik? Bes?” Plastik ke
    15 views0 comments
    diky wiryawan
    • Jan 1, 2019
    • 2 min

    KOTAK INFAQ

    Untuk kesekian kali takmir masjid mendapati kotak infaq-nya dipenuhi koran bekas. Benar-benar penuh. Tapi Jum'at sore ini mereka lega. Seorang anak kecil yang bukan dari lingkungan perumahan tempat masjid itu berada, telah "diamankan". Beberapa orang takmir hendak menanyakan lebih jauh apa yang membuat si anak kecil melakukan hal itu. Takmir 1 : "Nama kamu siapa nak?" Anak : "Mmmh, Soleh om" Takmir 1 : "Rumah kamu dimana?" Anak itu diam, dia tertunduk. Tidak berani membalas t
    0 views0 comments
    diky wiryawan
    • Dec 15, 2018
    • 1 min

    DI HALAMAN RUMAH

    "Kamu gak mau ngalah..." protes Owo. "Kamu itu yang nyerang terus..." balas Owi. Seketika halaman rumah Owi jadi ramai. Ramai karena pertengkaran Owo dan Owi yang kemudian dengan cepat menjadikan ratusan anak, eh maaf...puluhan anak, mmmhh...tidak sampai belasan juga sih,...menjadikan beberapa anak terbelah menjadi 2 kubu. Kubu Owo dan Owi. Masing - masing menganggap ketua kelompoknya yang benar. "Heh, heeehh....sssstttt...sudah, sudah....Ono opo iki?" katanya melerai sambil
    3 views0 comments
    diky wiryawan
    • Sep 12, 2017
    • 1 min

    MANUSIA DAN SAYAPNYA.

    "Saya tidak sedang berkelakar. Ini serius." katanya berusaha meyakinkan. "Tadinya saya pikir, bisa pinjam sayap sama burung...mmhh, atau malaikat deh. Tapi nanti gantian, burung dan malaikat tidak bisa kemana-mana. Tul gak?" katanya masih dengan muka serius. Hening. Yang ditanya tentu saja tidak menjawab. Rupanya orang itu sedang asyik berbincang-bincang sendiri. Atau mungkin orang itu sudah menganggap tembok warung reyot itu jadi sahabatnya. Karena hampir tiap malam, mereka
    21 views0 comments
    diky wiryawan
    • Aug 8, 2017
    • 2 min

    SARA...CEN

    "Be...ri..ta...Berita uta...ma..." "Kri...mi..nalll hari ini..." "Kepo..." “EHEEEEMM!!” Belum selesai Jiyo membaca koran yang ditempel di papan pengumuman kelurahan, tiba-tiba dia dengar orang berdehem di sisi papan sebaliknya. Papan itu memang ditempatkan di dekat pintu keluar, dan bukan digantung di dinding. Sepagi ini, selain dia yang memang bertugas menjaga kebersihan kelurahan, biasanya tidak ada orang lain. Jiyo mencoba mengintip. Tidak terlihat wajahnya. Jiyopun meneru
    7 views0 comments
    diky wiryawan
    • Dec 25, 2009
    • 2 min

    SYAIR PENYIAR

    Segera aku rogoh saku celana dan aku ambil kertas lusuh itu. Aku mulai membacakannya... ---------------------------------------------------------------------------------------------- Aku adalah seorang laki-laki penyiar. Di sebuah radio kecil, di kota tanpa pendengar. Dimana hutan dan hujan selalu berpelukan erat. Layaknya dua orang sahabat. Seperti biasa pelangi selalu jatuh tepat di pekarangan belakang, yang menungguiku belajar tentang arti keindahan. Perempuan. Pin
    105 views0 comments
    diky wiryawan
    • Jul 24, 2009
    • 3 min

    DI SEBUAH TEMPAT

    "MASUUUKKK!!" "NGAPAIN KAMU?!" "Mmh, Mariott" "KAMU?!" "Saya Ritz" "KALIAN INI BIKIN TAMBAH PENUH TEMPAT INI AJA....INI PAKE ID TERORISNYA!" "Kok Teroris? Kami kan jihad. Kami minta ganti ID!!" "Ho'oh." "HAYAH!! JIHAD DHENGKULMU SEMPLAK!! JIHAD ITU KAN MENURUT KALIAN." "Kami kan berjuang di jalan Allah! Sesuai tun..," "Ho'.." "HUUSSSH!! BERISIKK!! "SEKARANG JAWAB PERTANYAANKU. MBAH MU SUKA FUTSAL?!" "Hah? Nggak, Mbah saya di kampung. Gak tau yang namanya
    6 views0 comments
    PELURU YANG AKU TUNGGU
    diky wiryawan
    • Jul 19, 2009
    • 3 min

    PELURU YANG AKU TUNGGU

    Sudah hampir tengah malam. Gelap. Mereka belum datang. Dua cangkir teh yang aku siapkan di meja tamu rumah kontrakanku kembali dingin. Pintu rumah sengaja aku buka lebar-lebar. Aku tetap menunggu. *** Restoran hotel bintang lima ini sungguh ramai. Begitu juga dengan lounge hotel yang letaknya berseberangan dengan restoran. Pintu lounge masih terbuka. Tidak seperti lobby hotel yang tampak lengang. Walaupun di restoran ramai ini tidak semuanya bule. Mereka yang pribumi ju
    8 views0 comments
    diky wiryawan
    • Feb 19, 2009
    • 2 min

    BUKAN MERPATI

    "...dikiiiit lagi. Aku yakin pasti bisa." kataku dalam hati. Lagi-lagi mencoba memusatkan perhatian. Sedikit lagi. "Yakkk.... Berhasil!!". Tiba-tiba siang itu menjadi hening sekali. Tidak ada lagi suara palu yang memukul paku. Tidak ada lagi suara aktifitas belasan tukang yang kerja di sebelah kiri rumah. Tapi yang jelas, tidak ada lagi suara mbak marketing yang ngomongnya makin gak pengin aku dengerin. Bukan karena suaranya cempreng. Tapi males aja denger janji-janjinya
    10 views0 comments
    diky wiryawan
    • Jan 30, 2009
    • 3 min

    2 TUKANG ROTI

    "Whalah...duitku kari sepuluh ewu" kataku dalam hati. Segera saja saya sodorkan uang lecek itu ke penjual burger pinggir jalan Parangtritis. Dari dulu saya lebih senang membayar di muka, walaupun makanan yang saya pesan belum selesai dimasak. Malem itu belum ada jam 9 tapi stock burgernya dah hampir habis terjual. Umurnya sekitar 40 tahun. Dia asli orang Jogokaryan. Di dahinya nampak sedikit hitam, mungkin karena sholatnya yang tidak pernah ditinggalkannya. Jujur, sebenar
    12 views0 comments
    diky wiryawan
    hdr photographer, sketch & illustrator, event organizer
    • Grey Facebook Icon
    • Grey Twitter Icon
    • Grey Google+ Icon
    • Grey YouTube Icon
    • Grey Pinterest Icon
    • Grey Instagram Icon
    yogyakarta, indonesia
    namakudiky@gmail.com
    dikywiryawan@yahoo.com
    +62 817 257 456
    +62 811 257 456
    diowahi @ rongewuwolulas