“Orang kantoran, anak muda, emak-emak, ulama, umaro, tentara, polisi, diadu-adu...peluru karet, gas air mata, pentungan, tameng, senjata selundupan, petasan dan kembang api adalah bukti ketidakpiawaian politisi busuk memainkan peran keelitannya, sementara mereka menonton di dalam kamar hotel dan rumah mewahnya, di jalanan hingga menjelang sahur...anak bangsa diadu-adu...”
diky wiryawan