top of page
  • Writer's picturediky wiryawan

TERPANCING


Duduk di sudut kolam pemancingan ikan. Sementara kedua anaknya kegirangan karena ujung tali pancingnya bergerak tanda dimakan ikan yang kesekian. Sudah terbayang sarapan nanti. Ikan bakar dan goreng ditambah sambal super pedas. Beda dengan hari sebelumnya. Berjam-jam tanpa ikan. Maunya latihan sabar, malah kalah sabar sama ikan yang memilih untuk sama sekali tidak memakan umpan. Menyentuh kailpun tidak. Sebenarnya aku tidak peduli mau dapat ikan berapa, besar atau kecil, bawal atau patin, apapun, berapapun. Aku lebih bersyukur karena hari ini aku sudah terpancing untuk lebih memilih menghabiskan waktu bersama mereka dibandingkan hari sibukku mengerjakan rutinitas pekerjaan perusahaan. 

2 views0 comments

Recent Posts

See All

PEMUTUS RANTAI

Tidak pernah berdiri sendirian... Di rumah aja berarti membatasi sosialisasi, membatasi berdekatan dan bersentuhan, meregulasi ulang pola hidup sehat individu, menetapkan lagi tujuan hidup dan setelah

TUNDUK DAN TAKLUK

Dia akan pergi... Dia pasti akan pergi... Sebelum malam tiba... Entah kapan malam itu tiba... Dunia sedang belajar... Wabah yang mengagetkan Wabah yang mengingatkan Pemenang bukan mereka yang terhinda

bottom of page