top of page
  • Writer's picturediky wiryawan

SUDIKAH


Sudikah kau memapahku? Rasanya aku sudah tak mampu... Melewati kosongnya lorong pikiran Bercermin luasnya pusat hati Memang tidak boleh menyerah... Satu kali ini saja... Letih, amarah, sombongku, meledek siap meledakkan ingatan... Semangat, amalan, patuhku, melawan siap berkawan langkah... Sudikan kau memapahku? Satu kali ini saja... Ke tengah pusaran manusia terbesar... Ke tengah putaran manusia terbesar... Mendekat ke kiblat Jika tangan terpisah, relakanlah... Karena aku sudah di tengah cahaya... Yang tenang menentramkan Yang terang bertujuan Sampai jumpa di Makhsyar... 

0 views0 comments

Recent Posts

See All

PEMUTUS RANTAI

Tidak pernah berdiri sendirian... Di rumah aja berarti membatasi sosialisasi, membatasi berdekatan dan bersentuhan, meregulasi ulang pola hidup sehat individu, menetapkan lagi tujuan hidup dan setelah

TUNDUK DAN TAKLUK

Dia akan pergi... Dia pasti akan pergi... Sebelum malam tiba... Entah kapan malam itu tiba... Dunia sedang belajar... Wabah yang mengagetkan Wabah yang mengingatkan Pemenang bukan mereka yang terhinda

bottom of page