top of page
  • Writer's picturediky wiryawan

SEBENTUK AWAN


Sebentuk awan, Melindungimu dari terik tadi siang, Di antara gedung tinggi dan kemacetan, Dan taman yang tak lagi rindang. Kau berkata beratnya beban, Tak semua bisa dikatakan, Menyisakan kesedihan, Berlarut-larut, tak kunjung surut, Meluap-luap, tak juga menguap. Dan kini tangis semakin mengiris, Dari kata puitis yang kutulis. Sebentuk awan, Kisah bahagiamu di masa lalu Merekahmu, berharap disandingkan Cita dan cinta yang pernah kita upayakan Sebentuk awan tahu, Kau wanita yang bahagia...Tadinya... Sebelum kau mengenalku... Sebelum aku mengecewakanmu... 


2 views0 comments

Recent Posts

See All

PEMUTUS RANTAI

Tidak pernah berdiri sendirian... Di rumah aja berarti membatasi sosialisasi, membatasi berdekatan dan bersentuhan, meregulasi ulang pola hidup sehat individu, menetapkan lagi tujuan hidup dan setelah

TUNDUK DAN TAKLUK

Dia akan pergi... Dia pasti akan pergi... Sebelum malam tiba... Entah kapan malam itu tiba... Dunia sedang belajar... Wabah yang mengagetkan Wabah yang mengingatkan Pemenang bukan mereka yang terhinda

bottom of page