top of page
  • Writer's picturediky wiryawan

AKULAH LANGITMU


Bersandar setengah terkapar

Kabar hebatmu kudengar

Mata, kamera, media tersiar

Iriku tersemat, tak bisa dipungkiri

Mengalir kalimat dari hati...

“Ampuuuuuhhh kowe, Plik!”

Salam hormat untuk mereka... Yang dapat apresiasi karena mimpi dan talenta

Itu panggungnya...

Itu dunianya...

Itu pembuktiannya...

Itu mimpinya...

Itu goresannya... Jelas bukan milikku,

Mana punyaku?

Manaaaaa....

Diam ku mencari jawaban

“AAHHHHAAAAAAA!!”

Kalimat pembelaan kutemukan...

Setidaknya bisa hatiku tenang

Bukankah dibalik indah dan terangnya bintang, butuh langit malam yang sengaja membuat warna dirinya kelam?

Diky Wiryawan

2 views0 comments

Recent Posts

See All

PEMUTUS RANTAI

Tidak pernah berdiri sendirian... Di rumah aja berarti membatasi sosialisasi, membatasi berdekatan dan bersentuhan, meregulasi ulang pola hidup sehat individu, menetapkan lagi tujuan hidup dan setelah

TUNDUK DAN TAKLUK

Dia akan pergi... Dia pasti akan pergi... Sebelum malam tiba... Entah kapan malam itu tiba... Dunia sedang belajar... Wabah yang mengagetkan Wabah yang mengingatkan Pemenang bukan mereka yang terhinda

bottom of page