top of page
  • Writer's picturediky wiryawan

ENTAH KAPAN


Wahai istriku,

Apa resep tampil muda?

Bukankah usia kita sama?

Ketika uban jumlahku ribuan

Ketika penyakit jumlahku tidak sedikit

Wahai istriku,

Jika hari ini, esok, lusa atau entah kapan...

Aku yang dipanggil duluan...

Genggam erat-erat dan bersiaplah merelakan

Jangan ada air mata, jangan ada kesedihan

Kalian harus syukuran, bikin tumpeng termewah

Undang handai tolan dan tetangga sebelah

Sampaikan aku sudah pindah,

Bukan berarti cintaku telah usai...

Tapi tugasku disini yang sudah selesai...

Bund,

Berbohonglah pada malaikat...

Bahwa akulah yang mengingatkan kalian sholat

Teruslah membual...

Bahwa akulah yang memaksa kalian beramal

Jangan berhenti...

Bahwa akulah yang menemani kalian mengaji

Supaya kalian bisa menungguku di ujung gerbang keabadian...

Diky Wiryawan

3 views0 comments

Recent Posts

See All

PEMUTUS RANTAI

Tidak pernah berdiri sendirian... Di rumah aja berarti membatasi sosialisasi, membatasi berdekatan dan bersentuhan, meregulasi ulang pola hidup sehat individu, menetapkan lagi tujuan hidup dan setelah

TUNDUK DAN TAKLUK

Dia akan pergi... Dia pasti akan pergi... Sebelum malam tiba... Entah kapan malam itu tiba... Dunia sedang belajar... Wabah yang mengagetkan Wabah yang mengingatkan Pemenang bukan mereka yang terhinda

bottom of page