Kebodohan menertawakanku Demikian juga waktu... Hilang peluang mendekatimu...
Dulu... Lembar ingatan tergambar pelan Bagaimana cara berjalan...
Dan menghamburkan senyuman... Tinggi semampai membelai lamunan... Cantik paras pusaran perhatian... Logikaku tidak sampai... Pikiranku berhenti menerka...
Seperti bait puisi yang tidak pernah bisa usai
Bagaimana bisa dilahirkan,
Dan besar di Gunung Sempu? Atau jangan-jangan, Tuhan sengaja menurunkan bidadarinya satu?
Diky Wiryawan