top of page
Writer's picturediky wiryawan

BAKAR UANG


Beberapa tahun yang lalu dalam rapat pembentukan ABCD, embrio perusahaan yang bergerak di bidang digital, saya menanyakan satu hal yang saya sama sekali tidak paham. Yaitu kebijakan startup yang terus-terusan bakar uang untuk bisa dapat growth pelanggan yang tinggi dan akhirnya valuasi startup ikutan naik di mata investor. Saya beralasan, saya hidup di era konvensional. Secara bisnis sangat penting sebuah perusahaan bisa terus survive karena memang punya kinerja yang bagus. Aset banyak. Dukungan sumber daya manusia mumpuni. Visi jelas. Model bisnis yang terukur. Konsep dan strategi pemasaran unik dan berbeda. Yang akhirnya mengantarkan profit dari omset tingginya. Valuasi berdasar pelanggan yang banyak tapi terus-terusan merugi, ditambah strategi bakar uang yang berlebihan sangat tidak masuk akal. Apalagi inovasi yang diharapkan ke depan sangat mudah ditiru oleh kompetitornya. Dan di tahun 2020, berita perkembangan startup membuktikan bahwa investor mulai tidak tertarik dengan UBER dan WEWORK, 2 startup yang bakar uang tapi gagal mencetak keuntungan dari transaksi bisnisnya. Ternyata, saya ada benarnya pinter2nya juga. 


4 views0 comments

Recent Posts

See All

PEMUTUS RANTAI

Tidak pernah berdiri sendirian... Di rumah aja berarti membatasi sosialisasi, membatasi berdekatan dan bersentuhan, meregulasi ulang pola...

TUNDUK DAN TAKLUK

Dia akan pergi... Dia pasti akan pergi... Sebelum malam tiba... Entah kapan malam itu tiba... Dunia sedang belajar... Wabah yang...

bottom of page