top of page

EKSISTENSI

  • Writer: diky wiryawan
    diky wiryawan
  • Nov 21, 2019
  • 1 min read

Ketika eksistensi seseorang atau sebuah perusahaan hanya dilihat dari akun media sosialnya, diukur hanya dari berapa jumlah followernya, termasuk centang biru atau bolo dupakan, maka sebenarnya secara tidak sadar kita telah berlaku sebagai panitia lomba dari kompetisi ugal-ugalan popularitas tanpa mempertimbangkan faktor kemanfaatan dari konten yang ada. 


 
 
 

Recent Posts

See All
PEMUTUS RANTAI

Tidak pernah berdiri sendirian... Di rumah aja berarti membatasi sosialisasi, membatasi berdekatan dan bersentuhan, meregulasi ulang pola...

 
 
 
TUNDUK DAN TAKLUK

Dia akan pergi... Dia pasti akan pergi... Sebelum malam tiba... Entah kapan malam itu tiba... Dunia sedang belajar... Wabah yang...

 
 
 

Commenti


bottom of page