Setiap suara kecemasan rakyat baik melalui LSM, pegiat anti korupsi maupun yang disampaikan langsung tentang ketakutan perjuangan anti korupsi yang sengaja dilemahkan, dilawan secara masif wakil rakyat dengan sosial media dengan membeberkan dosa pimpinan terdahulu, alasan kegaduhan dalam masyarakat 2 institusi, pelanggaran privasi karena penyadapan sepanjang waktu, tangkap tangan tanpa pandang bulu, berbahaya pembiaran lembaga superpower tanpa pengawasan, tuduhan lembaga dan pekerja didalamnya berpolitik karena mengeluarkan rekam jejak buruk calon pejabat dan ikut berdemonstrasi menentang revisi. Bahkan sengaja memilih calon pimpinan yang justru dianggap rakyat paling berbahaya karena pelanggaran etik dan keberpihakan institusi asalnya. Sementara pemerintah terkesan merestui pelemahan anti korupsi tersebut dengan tidak adanya upaya bersama membangun setiap pasal revisi, baik dengan akademisi, LSM, pegiat anti korupsi, pihak pimpinan yang menjabat sekarang. Banyak pihak mensinyalir arus kekuatan baru yang ada di dalam tubuh lembaga anti rasuah tersebut. Pemerintah juga beralasan memperkuat sisi pencegahan bukan penangkapan. Ya itu hasil tangkapan persepsi saya atas kondisi saat ini. Yang jelas, rakyat diombang-ambingkan banyak kepentingan atas pergantian pimpinan lembaga anti rusiah dan revisi undang-undangnya. Sebenarnya smpai dimana perjuangan anti korupsi Indonesia?Â
top of page
Search
Recent Posts
See Allbottom of page