Tidak mudah menjadi anggota dewan dengan sistem perwakilan dan kultur seperti Indonesia sekarang. Ditambah lagi majunya teknologi digital. Lengkap dengan pengawasan pihak penegak hukum seperti KPK yang sering melakukan penyadapan dan operasi tangkap tangan. Mereka mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk bisa terpilih. Uang pinangan ke parpol oposisi, bikin baligho, kaos, konsumsi rapat sosialisasi ke RT dan RW. Mereka harus bermain cantik supaya tetap terpilih di periode berikutnya. Mereka tidak bisa berbeda jika aspirasinya beda dengan parpolnya. Tidak mudah tergoda dengan proyek-proyek basah. Susah lagi kalau setiap menit koar-koar di media sosial nyinyirin apapun kerja pemerintah itu dianggap bagian dari kerja. Mungkin saja sebenarnya dia sayang sama pemerintah. Mungkin saja.Â
top of page
Search
Recent Posts
See Allbottom of page