Sangat kontradiktif...
Sebagian kita koar-koar anti Cina, takut pinjaman uang pembangunan infrastruktur dan ibu kota baru dari Cina, takut dirudal Cina karena ibu kota baru benar-benar garis lurus dan terbuka, esemka dituduh njiplak Cina...Tapi kita nyimpan uang di bank yang punya orang Cina, merokok dari pabrik yang punya orang Cina, makan mie instan yang punya juga orang Cina, ikutan bangga kalau atlit yang diberi beasiswa dari perusahaan orang Cina menang di laga olahraga internasional, ikut berteduh di bawah pohon yang ditanam dari program peduli yayasan yang lagi-lagi milik orang Cina. Mereka warganegara Indonesia tapi keturunan Cina. Bahkan saya, masih beli barang seperti LED display, lighting, truss, toilet portable langsung dari pabrik di Cina.
Sementara itu, orang Cina dan orang keturunan Cina, mereka mayoritas bukan muslim, tapi mereka tidak memperlakukan orang yang berbeda dengan mereka dengan ungkapan rasis dan perilaku tidak adil seperti itu. Padahal muslim tidak diperbolehkan melakukan baca tulisan saya di serial DIBAYAR KONTAN. Sangat kontradiktif bukan?