Ketika menulis artikel ini, saya masih memakai gelang identitas haji saya. Bukan untuk ditunjuk-tunjukkan ke orang. Bukan buat sombong-sombongan karena pernah berhaji. Bukan untuk bikin iri mereka yang belum terpanggil berhaji. Bukan untuk menyadarkan mereka bahwa saya menunggu 8 tahun dan silahkan menunggu 24 tahun untuk mendapatkan gelang seperti ini. Bukan supaya terlihat lebih alim. Jadi jelas bukan buat status sosial keduniaan saya. Lha wong saya saja tidak mau dipanggil haji dan menggunakan titel tambahan haji di nama saya. Tapi alasan saya tetap memakai gelang ini setidaknya bisa untuk pengingat diri saya pribadi bahwa saya sudah melakukan ibadah haji. Artinya lewat gelang ini saya berusaha untuk lebih jaga sikap, jaga hati, jaga pikiran, lebih termotivasi dan istiqomah untuk terus-terusan ibadah menjalankan perintah Allah dan sunnah dan tidak melakukan apa yang dilarang. Termasuk manjadikan semua yang saya lakukan, termasuk dalam pekerjaan, lebih memiliki dimensi ibadah yang hanya tunduk dan takut pada-Nya.