Pada 9 Dzulhijah haji melakukan Wuquf Arafah dan mabit di Musdalifah. Tanggal 10 Dzulhijah, selepas shubuh kami sudah bersiap menuju Mina. Bus membawa kami jam 07.45an. Setelah istirahat di tenda di maktab 59, kami bersiap lempar jumroh Aqobah. Sebenarnya jamaah haji Indonesia belum dibolehkan lempar jumroh Aqobah pagi itu oleh maktab. Tapi KBIH Bina Umat keluar keluar maktab satu demi satu atau dua-dua dari area maktab 59. Demi mengejar sunnah. Alhamdulillah lancar. Kami bisa melepas kain ihrom dan bercukur rambut minimal 3 helai rambut. Nah berarti beberapa larangan ihrom sudah dihalalkan kecuali berhubungan suami istri. Ini namanya kalo gak salah tahallul awal. Besoknya, bermodal alat cukur punya Mas Risma dan kemampuan mencukur pak Sugeng, bertempat di samping tenda, hampir semua jamaah haji dari KBIH Bina Umat antri menggundul rambut. Dimulai dari Ustadz Mustofa. Gratis.. Tis... Ya hitung2 jadi sedekah Pak Sugeng dan Mas Risma yaaa...
Beberapa jamaah kena iseng pak Sugeng, kaos biru kehijauan, rambutnya dibikin inisial sebelum digundul. Hahaha. Oiya, yang namanya Mas Risma itu yang kepalanya di bikin "R". Ada hadist, yang bertahalul 3 helai rambut, didoakan keselamatannya oleh Rasul, sedangkan yang menggundul rambutnya didoakan 3x keselamatannya oleh Rasul Muhammad SAW.Â
Selesai acara cukur mencukur, saya bilang sama Mas Risma dan Pak Sugeng, sesampai di Mekkah saya akan sedekah memberi makan ke fakir miskin yang saya niatkan pahalanya untuk Mas Risma dan Pak Sugeng.Â