Ada 2 set foto di cerita ini. Set pertama memperlihatkan jamaah haji dari negara Cina yang berebut bus ke Arafah untuk ibadah wuquf. Sampai-sampai gerbang harus dibuka-tutup untuk menghalangi mereka asal-asalan masuk bus.
Sudut pandang yang melihat ini bisa saja beranggapan orang cina gak biasa antri, budayanya selalu rebut-rebutan, hampir semua tidak bisa bahasa inggris jadi susah komunikasi dan lain sebagainya. Sudut pandang saya? Sebentar, sekarang saya beri set foto yang kedua. Yaitu foto slayer dan ihrom yang ada sablon identitas tapi sering terpasang kebalik-balik.
Sudut pandang yang terbangun ketika melihat foto-foto itu bisa saja jamaah haji Indonesia tidak teliti, asal pakai, gak rapi dan segala macamnya. Tapi saya, mencoba mencari sudut pandang lain dari 2 set foto tersebut. Sederhana. Siapa tahu bisa lebih substantif. Tapi ya itu tadi, mungkin benar, mungkin juga salah. Gini... Menurut saya, mereka hanya terlalu fokus untuk mencari ridho Allah, gak peduli penampilan, gak peduli kewolak-walik, gak peduli aturan, gak peduli harus naik bus sesuai urutan, asal masih bisa dapat ridho dari Allah. Naaaah..