top of page
Writer's picturediky wiryawan

DIBAYAR KONTAN* (34) - YANG PENTING IKHLAS


Setelah direncanakan dengan (tidak begitu) matang, akhirnya jadi juga saya sama istri misah dari hotel tempat rombongan dan kloter kami menginap. Istilah kami escaper, cari 'kamar barokah'. Hehehe. Setelah ashar kami menuju hotel Lamar Ajyad 2 di daerah Rae Bakhsy. Ternyata tidak semudah dibayangkan mencari taksinya. Kami baru dapat taksi setelah 5-6x ditolak. Gak tau kenapa. Di dekat situ ada terminal bus sholawat juga, karena beberapa hotel juga digunakan jamaah haji Indonesia dari kloter lain. Di daerah ini lebih sepi penjual makanan dan restonya dibanding hotel Kisway Tower tempat kami menginap. Jadi arabic meet asian food-lah. Makanan mah gak penting, asal bisa bareng sama istri, dan gak lupa pamit sama temen 1 regu. Hehehe. Lagian malam sebelumnya ketika membaca Al Quran, ada yang bikin mak deg... Al Baqarah 187. Jadinya mantep-tep deh merealisasikannya. 

Skip aja cerita 'kamar barokah'. 😁

Paginya kami jalan2 cari sarapan. Beberapa foto gedung saya ambil. Juga foto penjual sarapan. 

Saya dan istri berjalan 10 menit. Sepanjang perjalanan saya cerita bahwa menurut Al Baqarah 215 berarti urut2an infaq adalah kepada kedua orang tua, kerabat, anak yatim, fakir miskin dan orang yang dalam perjalanan. Kami berhenti di depan gedung yang belum selesai dibangun. Di depannya ada orang tua cacat yang pakaiannya sangat lusuh dan kotor duduk diatas kursi roda. Kakinya bengkak besar. Tidak pikir panjang, saya berikan beberapa lembar riyal. Bismillah. Tidak banyak, yang penting ikhlas.

Setelah sarapan, berkemas dan ke belakang hotel menuju terminal bus sholawat. Ternyata terlambat. Bus sholawat sudah berhenti beroperasi jam 10.00 dan baru mulai lagi setelah jam 14.00 kalo gak salah. Jadi kami mau gak mau harus jalan kaki menuju Masjidil Haram. Karena Masjidil Haram penuh, kami harus rela nyari tempat seadanya di luar masjid buat jumatan bersama ribuan jamaah lain yang juga tidak dibolehkan masuk area Masjidil Haram. Kami sholat Jumat di bawah jembatan layang. Trus makan siangnya apa? Food court beberapa mall juga penuh. Akhirnya kami cuman ngopi ngemper di food court karena gak kebagian kursi. Trus mbungkus maem buat dimaem di jalan depan mall. 

Waktu ashar tiba. Kami sholat dan ngoja ngaji dari Ashar sampe Isya. Saya masih kepikiran urutan infaq. Setelah nembung istri, mumpung masih masuk hari Jumat, saya kirim ke rekeing orang tua dan mertua. Bismillah. Tidak banyak, yang penting ikhlas. 


2 views0 comments

Recent Posts

See All

AMBROL

PEMUTUS RANTAI

Tidak pernah berdiri sendirian... Di rumah aja berarti membatasi sosialisasi, membatasi berdekatan dan bersentuhan, meregulasi ulang pola...

TUNDUK DAN TAKLUK

Dia akan pergi... Dia pasti akan pergi... Sebelum malam tiba... Entah kapan malam itu tiba... Dunia sedang belajar... Wabah yang...

bottom of page