Kalau 3 hari berturut-turut di dekat tempat kita duduk atau berdiri, entah di Masjidil Haram atau di Praying Room Hotel, kita lihat ada tasbih yang tertinggal apa masih bisa mikir itu cuman kebetulan?
2 hari yang lalu, di depan Toilet 9 Masjidil Haram...entah orang mana memungut tasbih di dekat saya berdiri dan menaruhnya di dinding.
Kemarin, ketika dhuha di praying room hotel Kiswah Tower, di dekat saya juga ada tasbih haji yang tertinggal. Karena sedang ada pembekalan dari kloter lain, selesai sholat, saya serahkan pada salah satu jamaah untuk ditaruh di rak Al Quran di tengah ruangan.
Dan terulang lagi hari ini. Sebenarnya ketika tausiyah setelah tahajud dan shubuh pagi ini di Masjidil Haram saya sempat melihat ada tasbih juga yang tertinggal. Tapi karena terburu-buru pulang. Saya benar-benar tidak ingat. Anehnya, ketika saya sholat Ashar di Praying Room Hotel, lagi-lagi ada tasbih yang tertinggal. Saya taruh di rak Al Quran di tengah ruangan.
Sembari menunggu adzan Ashar, saya buka wa group KBIH ada yang posting tasbih yang tertinggal di Masjidil Haram. Perhatikan bentuk tasbihnya. Sama. Masih beranggapan ini kebetulan?
Saya jadi ingat kisah 2 anak Adam dalam Quran. Qabil dan Habil. Dalam sejarah manusia, Qabil diceritakan di surat Al Maidah membunuh Habil karena persembahannya tidak diterima Allah karena hasil panen yang busuk dan ketidakikhlasannya. Ini merupakan pembunuhan pertama kali yang terjadi di dunia. Dan untuk menguburkan jenazah saudaranya itu, Allah mengajari melalui seekor burung gagak. Jadi yang saya lakukan ketika mengamankan hasil temuan saya itu, saya meniru orang yang pertama kali menemukan tasbih. Nah pertanyaannya, apa hikmah dibalik itu semua. Mungkin saya "disuruh" memperbanyak dzikir? Wallahu a’lam bish-shawabi...