Jamaah haji Indonesia menyebut penjaga Masjid Nabawi dan Masjidil Haram dengan Askar yang artinya tentara. Tugasnya merapikan shaf ketika tiba waktu sholat berjamaah. Seharusnya memang sholat di area-area yang sudah disiapkan. Di Masjidil Haram, jamaah haji dari negara manapun ketika sudah akan masuk waktu sholat berjamaah, biasanya memang seenaknya nggelar sajadah, termasuk di jalur thowaf dan sa'i. Supaya tidak diusir Askar, langsung mereka gelar sajadah, naruh tas dan takbir untuk sholat. Tapi kadang pengen juga ngeyel. Sekali-kali sholat yang langsung menghadap dan melihat Ka'bah. Seperti saya. Untuk menuntaskan 8 rakaat sholat tahajud dan 3 rakaat witir, saya harus pindah 3 tempat. Sayangnya Askar di Masjidil Haram tidak bisa bahasa Indonesia. Lagipula saya juga tidak bisa bahasa Arab. Hehehe... Dan ternyata saya dipanggil "Malaysia" ketika Askar jengkel melihat saya lagi di tempat kedua setelah diusir dari tempat pertama. Jadinya...tas saya kena tendang Askar yang jengkel melihat saya yang ngeyel. Tapi itu semua terbayarkan karena saya dapat view bagus untuk mengambil gambar Kakbah.