top of page
Writer's picturediky wiryawan

DIBAYAR KONTAN (11) - ISI


Dari apapun, kita belajar apapun. Bahkan dari barang sekecil isi buah kurma.

Jam 18.35, menjelang maghrib.

Seperti biasa di Masjid Nabawi memberikan jamuan roti, minum teh, kopi, kurma dan yoghurt gratis. Itu diluar air zam-zam yang tersedia setiap waktu sholat.

Perhatian saya tiba-tiba tertuju pada isi buah kurma yang saya makan. Karena posisi saya yang agak jauh dari lembaran plastik, maka otomatis saya tidak bisa begitu saja membuang isi buah kurma tersebut. Tanpa pikir panjang saya masukkan ke kantong luar tas punggung saya. Demikian juga 2 isi kurma berikutnya.

Jam 03.00 berangkat tahajud ke Masjid Nabawi.

Selesai sholat witir, di depan kiri saya sholat, di atas karpet ada isi buah kurma. Entah siapa yang membuang. Segera saya ambil dan masukkan ke tas punggung saya.

Jam 05.00 shubuh selesai.

Duduk sedikit bergeser untuk mendengarkan tausiyah bakda shubuh dengan posisi melingkari duduk sang ustadz. Seorang jamaah mengeluarkan kurma dan potongan apel dan diedarkan ke jamaah yang hadir disitu. Lagi, beberapa isi kurma saya masukkan tas.

Jam 08.00, sepulang sholat syuruq saya tidak langsung pulang hotel. Berjalan-jalan di sekitar masjid. Mampir di toko permadani dan karpet. Tidak sengaja sandal saya menginjak sesuatu. Tebak apa coba!

Yup. Isi kurma menempel di sandal. Segera saya ambil dan saya lempar begitu saja di tumpukan sampah di dekat situ. Baru saya berpikir. Kenapa tiba-tiba isi buah kurma terus yang memenuhi beberapa kejadian beruntun sejak kemarin maghrib?

Tidak lama kemudian saya ambil lagi isi buah kurma yang saya buang tadi, saya masukkan ke tas punggung saya.

Huffft.

Gak kerasa semakin lama semakin banyak isi buah kurma yang ada di dalam tas saya. Otak saya berpikir untuk mencoba mencari hikmah dari semuanya. Dan ini kesimpulan saya...Tidak seharusnya ketika lokasi di sekitar saya kotor, saya bisa dan boleh ikut-ikutan buang sampah sembarangan, meskipun bukan saya yang makan buah kurma yang saya temukan terakhir.

Mungkin kebetulan, atau tidak ya?

Tapi yang jelas, setelah itu tidak ada lagi kejadian dimana perhatian saya tiba-tiba terfokus ke isi buah kurma yang saya makan.

2 views0 comments

Recent Posts

See All

AMBROL

PEMUTUS RANTAI

Tidak pernah berdiri sendirian... Di rumah aja berarti membatasi sosialisasi, membatasi berdekatan dan bersentuhan, meregulasi ulang pola...

TUNDUK DAN TAKLUK

Dia akan pergi... Dia pasti akan pergi... Sebelum malam tiba... Entah kapan malam itu tiba... Dunia sedang belajar... Wabah yang...

bottom of page