top of page

DIAM

Writer's picture: diky wiryawandiky wiryawan

Kau menghampiriku, “Kapankah kita menikah?” Aku jawab, “Aku yang imam...” Memang tidak selamanya indah Memang tidak selamanya mudah Ketika belum ku, Kau tantang aku Ketika lelah ku, Kau salahkan aku Ketika sakit ku, Kau biarkan aku Ketika pecah tangisku, Kau tertawakan aku Ketika berbeda cara, Kau pilih cara mu Ketika berlainan arah, Aku yang mengalah Ketika ku putuskan, Kau pun membangkang Ketika ada pertengkaran, Kau marah dan diam... Aku menghampirimu, “Masihkah kita menikah?” Kau tak jawab, Kau masih diam...

1 view0 comments

Recent Posts

See All

AMBROL

PEMUTUS RANTAI

Tidak pernah berdiri sendirian... Di rumah aja berarti membatasi sosialisasi, membatasi berdekatan dan bersentuhan, meregulasi ulang pola...

TUNDUK DAN TAKLUK

Dia akan pergi... Dia pasti akan pergi... Sebelum malam tiba... Entah kapan malam itu tiba... Dunia sedang belajar... Wabah yang...

bottom of page