Aku adalah peluh rindu yang resah, Menghebat meracuni pembuluh darah... Menggetarkan hati sampai terengah... Pikiran terpilah, perasaan pun terbelah... Bagaimana aku menghindar? Kalau kau hiasi semua wajah menjadi parasmu... Kalau kau ganti semua suara menjadi alunanmu... Kalau kau bingkai semua gerak menjadi lenggokmu... Lalu untuk apa ada rindu, kalau tidak bisa memilikimu... Seperti jatuh hujan ke tanah, kenapa harus membasahi jika kemudian harus musnah... Diky Wiryawan