Setiap menginjakkan kaki di kota ini...dibalik semua hiruk pikuknya, dibalik kemacetan setiap ruas jalannya, dibalik hingarnya semua kasus korupsinya, dibalik kesombongan gedung-gedung pencakarnya, dibalik tebalnya dinding pemisah jurang kesenjangannya...ada cahaya dan energi yang terpancar kuat untuk tetap bisa bertahan dari orang-orang hebat yang menggantungkan mimpinya di kota Jakarta. Mimpi memang harus tetap ada. Mungkin tergantikan oleh mimpi yang lain. Karena tidak semua mimpi bisa didapatkan. Itulah realitas hidup yang sebenarnya.
Tetaplah menjadi lilin kecil yang bisa menerangi relung setiap jiwa bagi mereka yang memperjuangkannya. Terimakasih untuk penjual mie ayam di sudut jalan Kemang, semua teman SMP, kru produksi sinetron MNC, Totok Alkid, Alam dan semua musisi Jogja yang ada di Jakarta.
Diky Wiryawan