top of page
  • Writer's picturediky wiryawan

KOSONG!!!


Kaget. Gak ada kata lain. Membaca sebuah tulisan rapi di sebuah kertas bekas. Pinggirnya sudah sedikit terbakar dan agak hangus kecoklatan. Untung bisa aku selamatkan dari tempat sampah samping kelas. Aku hapal benar tulisan ini. Aku tahu benar siapa penulisnya. KOSONG!!! BULAN TELAH MENEGURKU BERULANG KALI, DEMIKIAN PULA MATAHARI... DUA TAHUNKU...TERSIKSA UNTUK AKHIRNYA PATAH... DAN HANCUR BERKEPING-KEPING TANDA KALAH... COBALAH...COBALAH MENJADI AKU... MALAIKAT YANG HANYA MAMPU MENDAMPINGI DARI JAUH COBALAH...COBALAH MENJADI AKU... MALAIKAT YANG SELALU BERSIMPUH RAPUH KARENA BULAN BUKANLAH TEMPAT MENGELUH, DAN MATAHARI TIDAK DIKARUNIAI HATI *** "Woooooiiii...cowok jeleeekkkk!" "IYA..." Sebuah pesan BB Messenger yang langsung dibalas saat itu juga. "Gi ngapaiin sih? Lama banget?" "MAAF..." "Kamu dimana?" ".........." "Tu kan gak ada jawabannya...Kenapa sih setiap aku tanya nama kamu, alamat kamu..mm pokoknya semua tentang kamu selalu gak ada jawabannya?" ".........." "Iya deh, kamu gak mau jawab. Tau gak preman pasar yang kemaren pagi godain aku?" "IYA..." "Hari ini dia masuk koran, dia mati terbunuh. Kata polisi mungkin karena perkelahian antar gank." "IYA..." "Ih, sereeeem banget ya?" "IYA..." Dalam waktu singkat percakapan melalui BB Messenger itu berlangsung seru. Setidaknya bagi si cewek. Karena dia bisa menumpahkan semua yang ingin diceritakan tanpa harus tahu nama, siapa dan bagaimana cowok yang selalu membalas pesannya. Jangankan janjian untuk sekedar bertatap muka. Sebuah permintaan yang selalu dijawab kosong alias "........" oleh si cowok. Ctinggg!! Ctinggg!! Suara BB Messenger itu masih terus terdengar. "Kamu sih, gak pernah mau ketemuan. Minggu lalu kan aku sakit. Sampe opname tau!. Gak ada temen di rumah sakit sampe operasiku selesai." "MAAF..." "Tapi anehnya, uangku buat bayar biaya rumah sakit ditolak. Padahal aku sudah gak punya orang tua dan keluarga." "Sahabat juga gak punya." "Yaaa, nasib jadi sebatang kara...gak punya siapa-siapa...:)" "Gak pernah punya cowok lagi..." "Kaciiiiaaaan deh aku...:P" "......" "Kok gak ada jawabannya? Jangan diem dong. Oiya, aku harus nanya dulu ya biar kamu bales?" "IYA..." "Eh, jangan-jangan kamu yang bayarin aku rumah sakit ya?" "......" "Lho kok gak jawab??" "Kamu juga yang bantu cariin donor retina buat aku?" "......" "Oooo, mungkin kamu gak tau ya? Makanya gak ada jawabannya?" "......" "Ihhh, nyebeliinnnn! Apa sih susahnya kasih jawaban yang agak panjang. Adanya cuman IYA ma MAAF aja..." Dan pembicaraan melalui BB Messenger itupun berhenti di situ.

Tidak.

Satu jam kemudian, si cewek kembali mengirim pesannya. "Jeleeek, tau gak ada temen kost baru niy. Dia pindah selang satu hari setelah aku pindah kesini. Kata ibu kost dia naik kursi roda." "IYA..." "Tapi dia gak pernah keluar kamar. Pintu kamarnya selalu tertutup. Autis kali ya?" "IYA..." "Eh jeleeek, kamu tau si Rony kan?" "IYA..." "Dia kan nembak aku..." "......." "Nah malem ini aku mau kencan ma dia, sekalian mau jawab kalo aku juga suka dan mau jalan ma dia." "Pacar pertamaku. Hehehe....:)" "Udah ah, aku mau mandi dulu." "Mulai besok, kamu gak usah kirim bunga mawar warna kuning lagi. Kan aku sudah punya cowok." "IYA..." "Lagian kamu udah 2 tahun selalu kirim bunga ke kostku...Setiap hari lagi...Makasih ya..." "......." "Mmmm...Makasih ya udah jadi pemuja rahasia ku.." "......." Sementara itu, diatas kursi roda. Hanya dibatasi oleh sebidang tembok kamar. Tanganku masih memegang BB itu. Entah mengapa operasi donor retina mata kananku minggu lalu masih menyisakan perih dan buram di mata kiri. Belum lagi luka akibat perkelahian sengit tadi malam masih terus mengucurkan darah. Beruntung aku bisa membunuhnya. Tapi tugasku hampir selesai. Mencoba melindungimu dan menjadi MALAIKAT YANG HANYA MAMPU MENDAMPINGI DARI JAUH seperti puisi KOSONG!!!-mu. Mencoba mengabaikan cinta yang mulai ada di dua tahunku karena aku adalah MATAHARI YANG TIDAK DIKARUNIAI HATI seperti puisi KOSONG!!!-mu. Berbahagialah dengannya... Dan maaf karena "......." / KOSONG!!! selalu menjadi jawaban bodohku atas ketidakmampuanku di waktu lalu untuk mengerti isi hatimu... "......"

DIKY WIRYAWAN

21 views0 comments

Recent Posts

See All

PEMUTUS RANTAI

Tidak pernah berdiri sendirian... Di rumah aja berarti membatasi sosialisasi, membatasi berdekatan dan bersentuhan, meregulasi ulang pola hidup sehat individu, menetapkan lagi tujuan hidup dan setelah

TUNDUK DAN TAKLUK

Dia akan pergi... Dia pasti akan pergi... Sebelum malam tiba... Entah kapan malam itu tiba... Dunia sedang belajar... Wabah yang mengagetkan Wabah yang mengingatkan Pemenang bukan mereka yang terhinda

bottom of page